Hello, Me, Myself, and I
“You will always be a lot of things.
Not everyone is going to like you or understand you.
And in the times it feels like you are on trial,
Try to treat others with good intentions,
Even the ones that don’t deserve it.
Be you, even when it’s hard.”
Belakangan
ini sering menyalahkan diri sendiri. Semaksimal usaha yang dilakukan selalu
merasa apa yang dikerjakan itu sia-sia.
Biasalah.
Problema sebagai mahasiswa akhir alias mahasiswa lagi skripsian. Eh, bukan
skripsi, karena secara resmi pun belum seminar proposal hahahaha lambat bukan?.
Hahahahaha,
akhirnya merasakan juga apa yang dirasin kakak tingkat yang udah ngerjain
skripsi:
Selalu
merasa anxious dan overthinking,
Merasa
desperate menunggu kepastian dosbing,
Dighosting dosbing,
Mengejar
validasi yang tak kunjung divalidasi,
Temen-temen
dan orang-orang yang kurang paham sama situasi dan kondisi jadi wondering, like, “Kok belom sempro?”, “Skripsi sampe mana?’, “Kok belum sidang?”,
“Kok belom wisuda?”
Orang-orang
ngiranya gue nggak berprogress tapi
padahal sebenernya udah berusaha sampe sakit jiwa dan raga buat ngerjain
skripsi. Yang udah pernah melalui skripsi atau sedang melalui skripsi pasti
tahu kan kalo faktor-faktor skripsian itu datanganya nggak dari diri kita doang,
faktor lain ya bisa dari dosen, dari responden, dari validator, tapi nggak
sedikit juga yang masih nggak paham dan masih hobi menyamaratakan upaya
masing-masing manusia, hhhh kesel.
Pernah
juga sampe hilang semangat dan arah lagi sampe menyalahkan orang lain.
Ngomongin
semangat, gue hobi menyemangati orang lain wkwkwkwkwkwk.
Tapi
sejujurnya gue nggak ada tenaga buat menyemangati diri sendiri hahahahahahaha.
To be honest
gue typical orang yang suka disemangatin
wkwkwk
Karena
saking jaranganya ada yang approach
dulu untuk sekadar say ‘hi el,
semangat yaa’ sampe-sampe kalo ada yang nyemangatin begitu ke gue, gue bakal capture screen dan gue tempel di journal gue :’)
(Notes,
Halo kalian yang udah nyemangatin gue, makasih banyak yaa ^^ really, it means a lot for me, luv)
I always
appreciate orang-orang yang menanyakan kabar (bener-bener kabar mental jiwa
dan raga) dan memberi semangat tanpa harus menyinggung dan menanyakan kabar
berupa embel-embel “Skripsi sampe mana?” Tapi nggak papa juga sih :’) Ada yang
nanya kabar aja seneng banget :’)
Gue
sadar juga, gue nggak bisa ngandelin semangat dari orang lain buat jadi
semangat lagi.
Tapi
gue berprinsip, walaupun sampe saat ini gue nggak bisa memberi semangat ke diri
sendiri, semoga gue tetep bisa memberi semangat ke orang lain, semoga aja gue
bisa lebih percaya diri pada diri sendiri dan bisa memberikan kekuatan yang
lebih kepada diri sendiri.
Ternyata
udah sebanyak ini gue ngetik ya.
Halo
dunia, hello: me, myself, and I, sampai
saat ini yaitu hari Selasa, tanggal 23 Maret 2021, update kehidupan elma masih gini-gini aja, masih belom sempro
padahal udah semester 8 dan ¾ anak angkatan gue udah pada sempro. Mohon doanya
semoga gue bisa kuat menjalani masa-masa menjadi mahasiswa skripsian.
Wkwkwk
gue tau kalo nggak bakal ada yang baca blog ini wkwkwkwkwkwk toh gue post di blog sebagai catatan dan teman
mencurahkan keluh kesah atas apa yang sedang dirasakan.
But,
kalaupun ada yang baca, terima kasih banyak udah baca (mungkin dengan tidak
sengaja).
Semoga
apapun yang kalian harapkan bisa terwujudkan dan turut diberikan kelancaran dan
kemudahan olehNya, Aamiin.
Gue
sempilin dikit untaian kata dari Pillow
thoughts karya Courtney Peppernell.
Buat
beberapa orang, untaian kata di prolog post
ini dan epilog post ini terkesan
menye-menye, tapi buat beberapa orang lain juga beberapa kalimat pemercik bisa
menjadi ‘magic’ buat menghidupkan hidup
yang penuh keputusasaan ini. Here we go:
“Some days will always be harder than others. Be patient with yourself, you have won many battles but the war will take time. You can be seventeen or seventy-eight and still make mistakes. Try not to punish yourself too much over them. You will compare yourself to others, everyone does it, but try to remember someone compares themselves to you, too. Be kinder to the thoughts in your head; you are thinking them for a reason. There will always be that person who you gave your whole heart to and it still wasn’t enough for them. But you will ALWAYS be enough for yourself. And when all’s said and done, that’s the person who lives your life. That’s the person you have to impress. Be a friend to yourself, not an enemy.”
Kota Lawet, 23 Maret 2021